Saya pernah mendapat kesempatan ke Papua. Pulau Biak lebih tepatnya. Sebuah pengalaman yang ketika itu bisa saya dapatkan karena tugas kantor. Kira-kira tahun 2011 lalu.
Saya menjadi instruktur untuk penggunaan Fish Finder (FF) dan GPS kepada para nelayan. Pengalaman saya, nelayan Biak itu sopan-sopan. Tapi, panas banget sob! sumpe gue berkeringat hebatlah..
Kontur dasar launya cadas! gak flat, naik turun. dalam 100m perjalan perahu kita bisa dapet perbedaan kedalaman yang ekstreem. jadi, lima menit perahu angkat jangkar kedalaman masih 10 m (misalnya), sepuluh menit kemudian kedalaman laut berdasarkan data Sonar di FF sudah 100-an m. Maju dikit perahu, kedalaman udah 200-an m.
Antusiasme neyalan biak pun sangat ciamik. Perahu yang kita pakai untuk praktek alat di lapangan tidak terlalu besar.
Pantai Biak itu endaaaaaahhhh abeeeesss.....!!!! |
Sebenernya saya mencari ulat sagu, karena penasaran. Namun, di Biak tidak banyak ulat sagu. Saya mencoba Pinang, khas Papua sekali. Setelah mencoba pinang, yang saya rasakan seperti minum beralkohol. "naik-nya" lumayan cepat dan langsung pening-pening kepala. Beberapa kawan kantor bilang, pinang memang mengandung kadar alkohol. entah lah :)
Ini adalah warung penjualan Pinang dan Kapur |
Merah-merah bukti nyoba pinang |