Tampilkan postingan dengan label ZPPI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ZPPI. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 Februari 2013

BIAK - PAPUA

Saya pernah mendapat kesempatan ke Papua. Pulau Biak lebih tepatnya. Sebuah pengalaman yang ketika itu bisa saya dapatkan karena tugas kantor. Kira-kira tahun 2011 lalu.

Saya menjadi instruktur untuk penggunaan Fish Finder (FF) dan GPS kepada para nelayan. Pengalaman saya, nelayan Biak itu sopan-sopan. Tapi, panas banget sob! sumpe gue berkeringat hebatlah..

Kontur dasar launya cadas! gak flat, naik turun. dalam 100m perjalan perahu kita bisa dapet perbedaan kedalaman yang ekstreem. jadi, lima menit perahu angkat jangkar kedalaman masih 10 m (misalnya), sepuluh menit kemudian kedalaman laut berdasarkan data Sonar di FF sudah 100-an m. Maju dikit perahu, kedalaman udah 200-an m.

Antusiasme neyalan biak pun sangat ciamik. Perahu yang kita pakai untuk praktek alat di lapangan tidak terlalu besar.

Pantai Biak itu endaaaaaahhhh abeeeesss.....!!!!

Sebenernya saya mencari ulat sagu, karena penasaran. Namun, di Biak tidak banyak ulat sagu. Saya mencoba Pinang, khas Papua sekali. Setelah mencoba pinang, yang saya rasakan seperti minum beralkohol. "naik-nya" lumayan cepat dan langsung pening-pening kepala. Beberapa kawan kantor bilang, pinang memang mengandung kadar alkohol. entah lah :)

Ini adalah warung penjualan Pinang dan Kapur
Merah-merah bukti nyoba pinang

Senin, 09 Mei 2011

Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI) LAPAN

Jadi begini..
Tulisan 2011 ini saya edit kembali menambahkan informasi yang terbaru, 2014. 
Penulisan ini dalam upaya untuk memperkenalkan produk informasi ZPPI.
Terimakasih

***

Zona Potensi Penangkapan Ikan biasa disingkat dengan ZPPI adalah sebuah informasi yang diolah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). ZPPI ini distribusikan dalam bentuk lembar informasi soft copy kemudian di emailkan kepada dinas-dinas perikanan atau kelompok nelayan di seluruh Indonesia.

Informasi ZPPI-LAPAN terbuka untuk umum dengan harapan, “nelayan pergi ke laut untuk menangkap ikan, bukan mencari ikan”.

Penentuan zona ini berdasarkan analisa SPL (Suhu Permukaan Laut) pada citra satelit. Citra satelit yang di pakai yaitu NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) sensor AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer) dan/atau Modis (The Moderate-resolution Imaging Spectroradiometer) yang terdiri dari satelit Terra dan Aqua. Front termal ditentukan dengan perubahan suhu yang tajam, dengan gradien suhu minimal 0.5°C dalam jarak 3 km.

Metode ini dimungkinkan untuk memprediksi potensi ikan pelagic kecil seperti sardinella longiceps (lemuru), decap-terus spp. (layang), rastrelliger spp. (kembung), euthynnus spp. (tongkol) dan megalaspis cordyla (selar) hingga ikan tuna.