Jadi begini..
Tulisan 2011 ini saya edit kembali menambahkan informasi yang terbaru, 2014.
Penulisan ini dalam upaya untuk memperkenalkan produk informasi ZPPI.
Terimakasih
***
Zona Potensi Penangkapan Ikan biasa disingkat dengan ZPPI adalah sebuah informasi yang diolah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). ZPPI ini distribusikan dalam bentuk lembar informasi soft copy kemudian di emailkan kepada dinas-dinas perikanan atau kelompok nelayan di seluruh Indonesia.
Tulisan 2011 ini saya edit kembali menambahkan informasi yang terbaru, 2014.
Penulisan ini dalam upaya untuk memperkenalkan produk informasi ZPPI.
Terimakasih
***
Zona Potensi Penangkapan Ikan biasa disingkat dengan ZPPI adalah sebuah informasi yang diolah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). ZPPI ini distribusikan dalam bentuk lembar informasi soft copy kemudian di emailkan kepada dinas-dinas perikanan atau kelompok nelayan di seluruh Indonesia.
Informasi
ZPPI-LAPAN terbuka untuk umum dengan harapan, “nelayan pergi
ke laut untuk menangkap ikan, bukan mencari ikan”.
Penentuan
zona ini berdasarkan analisa SPL (Suhu Permukaan Laut) pada citra
satelit. Citra satelit yang di pakai yaitu NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) sensor AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer) dan/atau Modis (The Moderate-resolution Imaging Spectroradiometer) yang terdiri dari satelit Terra dan Aqua. Front termal ditentukan dengan perubahan suhu
yang tajam, dengan gradien suhu minimal 0.5°C dalam jarak 3 km.
Juga dibutuhkan pengetahuan cara menggunakan alat Global Positioning System (GPS) dan Fish Finder untuk
mendeteksi gerombolan ikan setelah nelayan sampai
di koordinat yang ditunjukkan pada lembar informasi ZPPI.
Metode ini dimungkinkan untuk memprediksi potensi ikan pelagic kecil seperti sardinella longiceps (lemuru), decap-terus spp. (layang), rastrelliger spp. (kembung), euthynnus spp. (tongkol) dan megalaspis cordyla (selar) hingga ikan tuna.
Informasi
ZPPI ini umumnya diperuntukan bagi nelayan yang memiliki daerah
tangkapan 5 mil lebih dari pantai. Paling efektif informasi ZPPI dimanfaatkan oleh nelayan
yang menggunakan alat tangkap purse seine, dimana nelayan seperti ini
yang populasinya sudah cukup banyak di Indonesia, dengan memiliki kapal
dengan bobot lebih dari 5 GT.
Diantaranya mengunakan beberapa aplikasi,yaitu : HRTP Reader, ENVI, ErMapper dan MapInfo.
Daerah
kajian ZPPI pada tahun 2011 meliputi 10 Project Area yaitu Medan (Selat Malaka). Laut Natuna
dan Selat Karimata, Laut Jawa Bagian Barat, Selatan Banten-Pelabuhan
Ratu, Laut Jawa bagian Timur, Selatan Ciamis, Selat Makassar Bagian
Utara, Selat Makassar Bagian Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara Timur
(Laut Flores, Laut Sawu, Laut Timor).
Pada tahun 2012 dilakukan perbaharuan lokasi Project Area menjadi 24 yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Project Area ini memiliki ukuran yang sama yaitu 6° Lintang x 7° Bujur dimana pada tahun sebelumnya mempunyai ukuran yang berlainan. Pada tahun 2012 juga sudah mencantumkan informasi batas Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP).
Pada tahun 2012 dilakukan perbaharuan lokasi Project Area menjadi 24 yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Project Area ini memiliki ukuran yang sama yaitu 6° Lintang x 7° Bujur dimana pada tahun sebelumnya mempunyai ukuran yang berlainan. Pada tahun 2012 juga sudah mencantumkan informasi batas Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP).
Cakupan Project Area ZPPI LAPAN |
Bagi masyarakat luas dapat memperoleh Informasi ZPPI via website LAPAN Deputi Penginderaan Jauh di website www.lapanrs.com atau klik sini aja.
Contoh Lembar Project Area ZPPI Laut Jawa Bagian Barat sebelum 2012 |
Contoh Lembar Informasi ZPPI PA 11 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar