di ujung gang sudah menunggu,
para komplotan bersarung hijau. hanya segaris mata yang terlihat.
seluruh mukanya tertutup, hidung dan mulutnya tersembunyi rapat-rapat.
seperti belati tajam yang tersembunyi di balik jubah hitam pekat itu.
langit senja hampir menghitam di angkasa, menjelang bedug adzan magrib. sesekali kelalawar keluar dari goa yang berada tak jauh dari ujung gang itu. komplotan bersarung masih menunggu. entah siapa yang ditunggu. sesekali percikan api kecil-kecil tampak sekilas dari seberang ujung gang. asap mengepul ke udara menghilang dan ke utara terbawa angin mendung.
angin malam tiba perlahan sejak sendal terakhir meninggalkan tangga masjid. hari sudah lepas isya. mic dan toa masjid sudah di gembok ganda. tromol masjid dikuras, dihitung dicatat dan disimpan baik-baik.
malam sudah pekat, kabut turun sangat cepat. dan, segera hujan. deras.
sesekali masih tampak asap kecil berusaha keras mengepul ke udara melawan tetes hujan. malam itu hujan dan angin.
---
Tulisan Lama: October 24, 2011 at 11:09pm
langit senja hampir menghitam di angkasa, menjelang bedug adzan magrib. sesekali kelalawar keluar dari goa yang berada tak jauh dari ujung gang itu. komplotan bersarung masih menunggu. entah siapa yang ditunggu. sesekali percikan api kecil-kecil tampak sekilas dari seberang ujung gang. asap mengepul ke udara menghilang dan ke utara terbawa angin mendung.
angin malam tiba perlahan sejak sendal terakhir meninggalkan tangga masjid. hari sudah lepas isya. mic dan toa masjid sudah di gembok ganda. tromol masjid dikuras, dihitung dicatat dan disimpan baik-baik.
malam sudah pekat, kabut turun sangat cepat. dan, segera hujan. deras.
sesekali masih tampak asap kecil berusaha keras mengepul ke udara melawan tetes hujan. malam itu hujan dan angin.
---
Tulisan Lama: October 24, 2011 at 11:09pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar