Akhirnya saya mencoba lari. Gangguan paling kuat yang menyebabkan saya terjerumus mencoba berlalri adalah dari seorang senior. Legendanya beliau ketika munggah gunung sambil berlari. Bukankah sesuatu hal yang keren, berlari ketika mendaki gunung dengan ransel besar di punggung?
Saya mengamati beliau dari facebook tentang hobinya ini. Bahkan, konon kabarnya beliau berlari mendaki gunung hanya kutangan saja dan tidak berkemah. Istilah kerennya Trail Running. Gila! menurut saya.
Mencoba berlari dengan kemampuan yang saya punya. Mengelilingi kampung tempat saya tinggal. Menguras cairan dalam tubuh dan benar-benar memaksa otot-otot tubuh yang sangat kaku ini untuk berolahraga. Tapi tak apalah, tidak ada salahnya saya mencoba.
Menahan hawa nafsu untuk mundur dari niat dan mampir sebentar di warung makan adalah yang saya rasakan. Sampai saya bertemu bocah-bocah umur Sekolah Dasar berenang bebas di kali yang keruh. Saya berhenti dan mengambil beberapa foto. Seru juga melihat suasana itu seperti melihat saya beberapa tahun ke belakang, mandi di empang dan pulang di omeli Ibu karena sekujur tubuh kotor dan basah.
Saya memutuskan untuk melanjutkan lari sore itu. Kemudian, jalur lari sore saya menemukan sekumpulan bocah yang bermain di tanah lapang. Mereka bermain sepak bola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar