Membaca buku ini di beberapa bab kadang membuat saya jengkel, ada ya tokoh ibu dan guru sebijaksana dalam buku ini. Apa iya? hahaha...
Saya menikmati buku ini karena Totto-chan, tokoh utama dalam buku ini, menyeret saya masuk kedalam labirin ingatan masa lalu.
Saya ketika kecil punya banyak cita-cita. Bisa berubah dalam beberapa hari saja, diantara cita-cita saya adalah sesuatu yang sepele seperti:
Ingin menjadi kusir delman --ketika saya kecil, invasi motor bebek belum booming. Moda transportasi pas untuk keluarga adalah delman-- dikarenakan setelah pulang dari rumah saudara menggunakan delman. Hemm... Sepertinya seru sekali bisa nyetir seekor kuda dan membawa keluarga bepergian.
Atau cita-cita ingin menjadi sopir angkot yang keren bisa zig-zag mengendari mobil. Keren.
Totto-chan menceritakan tentang kehidupan seorang cewek anak SD yang sempat dikeluarkan pas kelas 1 karena dianggap sebagai anak yang tidak biasa pada umumnya. Mengganggu kosentrasi murid lainnya dan tidak bisa diatur, begitulah alasan ibu guru Totto-chan ketika bertemu dengan Ibunya Totto-chan.
Untung sang Ibu Totto-chan sangat sabar dan positif dalam menanggapi tingkah laku puterinya, sehingga bisa memberi pengertian kepada Totto-chan kenapa dia harus pindah sekolah.
Tersebutlah ada sebuah SD yang menerapkan sebuah konsep pendidikan yang sangat berbeda dengan sekolah lainnya. Sekolah Tomeo namanya. Hal pertama ketidak-umum-an SD baru totto-chan adalah bersekolah di sebuah beberapa rangkaian gerbong kereta api!
Hal kedua ketidak-umum-an SD baru totto-chan adalah tidak adanya jadwal mata pelajaran yang sudah ditentukan per-tiap-jam-nya. Jadi Totto-chan boleh melakukan pelajaran yang dia suka dahulu setiap paginya. Jika kamu sua pelajaran menggambar, maka ketika pagi masuk sekolah kamu boleh langsung mengambar.
Hal ketiga?
hm.. mending baca aja sendiri deh. Membaca Totto-chan adalah membaca dunia anak yang positif yang tanpa dibuat-buat.
Saya memiliki buku ini versi hardcover beli di gramedia. lupa beli harganya berapa.
Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar