Senin, 09 Mei 2011

Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI) LAPAN

Jadi begini..
Tulisan 2011 ini saya edit kembali menambahkan informasi yang terbaru, 2014. 
Penulisan ini dalam upaya untuk memperkenalkan produk informasi ZPPI.
Terimakasih

***

Zona Potensi Penangkapan Ikan biasa disingkat dengan ZPPI adalah sebuah informasi yang diolah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). ZPPI ini distribusikan dalam bentuk lembar informasi soft copy kemudian di emailkan kepada dinas-dinas perikanan atau kelompok nelayan di seluruh Indonesia.

Informasi ZPPI-LAPAN terbuka untuk umum dengan harapan, “nelayan pergi ke laut untuk menangkap ikan, bukan mencari ikan”.

Penentuan zona ini berdasarkan analisa SPL (Suhu Permukaan Laut) pada citra satelit. Citra satelit yang di pakai yaitu NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) sensor AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer) dan/atau Modis (The Moderate-resolution Imaging Spectroradiometer) yang terdiri dari satelit Terra dan Aqua. Front termal ditentukan dengan perubahan suhu yang tajam, dengan gradien suhu minimal 0.5°C dalam jarak 3 km.

Metode ini dimungkinkan untuk memprediksi potensi ikan pelagic kecil seperti sardinella longiceps (lemuru), decap-terus spp. (layang), rastrelliger spp. (kembung), euthynnus spp. (tongkol) dan megalaspis cordyla (selar) hingga ikan tuna.

Masyarakat Pesisir dan Potensi Laut Indonesia

baiklah..
ceritanya begini,

sejatinya, masyarakat pesisir adalah golongan kuat. potensi pesisir dan laut indonesia adalah yang terbesar kerena jika dibandingkan dengan daratannya, namun belum terpamfaatkan dengan optimal.
dilihat dari luas laut indonesia adalah 5.8 juta km2 terbagi dalam wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) seluas 2.7 juta km2 dan laut teritorial sebesar 3.1 juta km2. indonesia adalah pemegang rekor ke-2 garis pantai terpanjang di dunia setelah kanada. panjang garis pantai indonesia tercatat sebesar 81.000 km. kemudian, wilayah laut tersebut memiliki potensi sumberdaya ikan sebesar 6,7 ton, yakni 2,0 juta ton untuk ZEE Indonesia dan 4,7 juta ton untuk perairan teritorial indonesia.

sialnya, masyarakat pesisir adalah masyarakat (sebagian besar) miskin.

kalo nyalah-nyalahin siapa yang paling bertanggung jawab emang mudah banget. karena, masyarakat pesisir siringkali menjadi 'target' proyek beberapa instansi. namun, proyek2 tersebut kadangkala hanya membantu pada tataran permukaan saja. isu2 berkembang untuk proyek wilayah pesisir dan laut adalah isu2 yang kece binti sembohai.

isu-isunya global terkadang suka dibawa gombal aja.

kalo kita mulai mengurai kemiskinan masyarakat nelayan, gw mencoba dengan pertanyaan kenapa "nelayan miskin?"

banyak sudah lembaga penelitian, instansi pemerintah juga universitas melakukan penelitian-penelitian cadas tentang masalah teknis perikanan kelautan. teknologi dan metode yang beredar juga harus diakui adalah teknologi terbarukan. dan, dewasa ini teknologi kelautan sudah berkembang sangat baik seperti mesin, kapal,alat tangkap dan metode penangkapan.

hanya saja saat ini inti permasalah yang dibutuhkan masyarakat pesisir adalah KNOWLEDGE. kemampuan untuk menciptakan kemandirian dalam hal produksi yang optimal, pengolahan dan keleluasaan untuk memasarakan produk dengan layak dengan tetap menjaga kelestarian sumberdaya alam. sangat dibutuhkah sebuah pengkajian strategi komunikasi yang cihuy agar masyarakat pesisir diharapkan dapat meubah mindset untuk tetap tumbuh dan berkembang menjadi sebuah budaya yang kuat, dengan memanfaatkan kekayaan laut dengan optimal dan lestari.