Tampilkan postingan dengan label Liburan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Liburan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Agustus 2015

Ragunan, Kebun Binatang

Kapan terakhir main ke Kebun Binatang Ragunan?
Sudah lama tentunya...

Entah kenapa saya rindu sekali melancong ke Ragunan. Sila tertawakan saya jika kita tuan dan puan bilang saya merindukan monyet-monyet Ragunan. hehe

Ragunan itu semacam teko ajaib, yang mengantarkan saya pada kenangan kenangan masa kecil. Repot bersama keluarga naik angkot ber-5. Berpanas-panas ria menuju Ragunan. Orangtua membawa gembolan besar seperti makan siang, susu untuk adik-adik saya dan perkakas untuk baju salin. Ya, saya tumbuh dan berkembang di pinggir Ibukota. Ragunan adalah spot alami bagi keluarga-keluarga kecil di tempat saya tumbuh.

Datanglah tanpa berkendaraan pribadi. Naik KRL turun di Stasiun Lenteng Agung (LA). Jalan kaki sedikit menuju Pasar Lenteng Agung. Jalanan menuju Pasar Lenteng Agung dari Stasiun LA, agak melereng dan sedikit mendaki, tapi disanalah Angkot M17 ngetem. Memang banyak angkot menuju Ragunan dari Staiun LA, tapi sebagian besar me-rute dengan muter-muter. Angkot M17 tidak, langsung sampai menuju Pintu Timur Ragunan.

Apa saja yang ada di Ragunan? Tentu hewan-hewan yang jika ijinkan saya untuk bercuriga adalah dominan dengan hewan yang sama ketika saya masih di TK dahulu. Harga tiket masuk Rp. 4.500. Jika banyak rejeki, sebaiknya tidak perlu membawa banyak bekal. Banyak pedagang menjaja makanan di Kawasan ini.


 





Kamis, 05 Desember 2013

Lebaran Kemana lagi? Pantai Muntun dan Pulau Tangkil

Di Pasar Panjang, Lampung, saya menikmati sarapan Bubur Ayam. Lumayan enak, walaupun saya masih belum terbiasa makan bubur disajikan dengan kuah kari.

Jam menunjukan pukul enam pagi. Udara Lampung Selatan enak sekali, pemandangan berbeda dengan suasana Jakarta sudah barang tentu...

Kemana selanjutnya? Kami sekeluarga benar-benar hanya bergantung dengan hape pintar milik adik saya. Bertanya pada mbah google dan mendapat jawaban: Pegilah wahai kelian ke Pantai Mutun dan Pulau Tangkil!

Yap.. satu masalah terselesaikan, kami percaya saja pada jawaban google. Akhirnya kami tak perlu mati gayak di Lampung!

Tidak terlalu jauh menuju Pulau Mutun dari tempat kami sarapan. Kurang lebih satu jam saja dari tempat kami sarapan di Pasar Panjang. Tentu berbekal dengan GPS Portable di mobil kami dan ditandem dengan Google Maps dari hape pintar adik.

Pantai Mutun dan Pulau Tangkil

Hamparan pasir putih dengan birunya laut yang dinikmati. Bale-bale bambu banyak terdapat di pantai ini sehingga tidak perlu khawatir jika ingin istirahat sejenak setelah bermain di laut. Beberapa keluarga membawa tikar atau juga bisa menyewa tikar. Berasa Piknik yak kalo bawa-bawa tikar.

Ingin menuju Tangkil Resort dari panti mutun, silakan menyebrang menggunakan jasa "ojek" --sebuah perahu nelayan yang disewakan. Harga jasa penyebrangan satu orang 5.000 Rupiah Pulang-Pergi.

Jika sudah puas bermain di Tangkil Resort tinggal hubungin kang ojek yang sebelumnya mengantar ke Pulau Tangkil maka segera perahu menjemput kita kembali. Jangan lupa, minta no hape kang ojek-nya. Tidak ada perbedaan harga klo kita mau lebih lama bermain di Tangkil Resort. Saran aja, datang bada shubuh ke Pantai Mutun. Nikmati sunrise dengan tenang karena belum banyak pengunjung. Jam 8 pagi pergilah menyebrang ke Pulau Tangkil, maka sebelum panas terik siang bolong sudah kelar hajat piknik di Pulau Tangkil.

Sangat beragam wahana yang di tawarkan. mulai dari banana boat, kayaking, snorkling dkk. semua tersedia. satu hal yang bikin asyik berwisata disini: SEMUA PAKE TIKET. Tiketnya pun jelas, bukan sekedar asal potokopi aja. ada nomor tiketnya. sewa bale-bale ada tiketnya.. dan, penjaga pantai akan rutin, nanyain tiket ke pengunjung dengan sopan. asik deh.. Semoga terus terkelola baik seperti ini.

Buat yang mau coba keliling Pulau juga bisa, ada sedikit "hutan" buat blasak-blusukan. Di sisi pulau yang hening tanpa wahana permainan akan bisa di temui para pemancing.

Foto-Foto



Rabu, 04 Desember 2013

Lebaran Kemana Lagi? Lampung Selatan

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya ketika kegiatan berlebaran, keluarga kami selalu padat di Jakarta atau kami pulang kampung ke Sumatera, tahun ini kami lebaran hanya ke beberapa keluarga inti saja. Tidak juga pulang kampung ke sumatera.

kemudian...

Kejadiannya ketika Lebaran Idul Fitri hari ke-3. Nampaknya Ayah sudah bosan begitupun kami, anak-anak beliau, rindu suasana mudik. Mengendarai mobil bersama keluarga, melihat pemandangan sumatera dengan topografinya yang tidak datar. 

Jika beruntung, di dalam perjalanan mudik kami ke sumatera, setelah shubuh kami melihat kawanan monyet tiba-tiba menyebrang jalan, atau menyaksikan beberapa keluarga babi hutan yang bergerombolan. Jika beruntung, melihat Harimau menyebrang jalan. Pastinya kami rindu naik kapal fery menyebrang Selat Sunda. 

Seperti penjelasan diawal, tahun ini kami tidak mudik.

Kemana lagi nih? ~ kira-kira begitu pertanyaan kami kepada kami sendiri.

Ke Lampung? Nyebrang aja sampai Lampung. Trus Balik lagi. Gimana? ~ada yang nyeletuk.

Hm.. masih H+3. Belum arus balik. Merak pasti sepi, begitu juga Bakauheni. dari pada ke Anyer, Pasti macet! ~kurang lebih alasannya seperti ini.

Malam minggu, 10 Agustus 2013, kamipun meluncur menuju Merak.

Foto-Foto