Rabu, 22 Januari 2014

Ke Semarang

Begini ceritanya...

Saya pergi menuju Semarang dari Jatinangor, Sumedang. Pilihan moda yang menurut saya mudah adalah Bus karena saya pergi tanpa persiapan --walau bukan berati tanpa niat hehe..

Ada banyak agen bus yang mudah ditemui di pertigaan cileunyi. Pengalaman saya, selama perjalanan Jatinangor-Semarang Bus tidak "angkut" penumpang berdiri. Nyaman. Saya berangkat malam dan sampai Semarang ketika matahari sudah muncul di atas cakrawala. Hujan di bulan Januari sudah biasa dan kebetulan sehingga saya bisa turun Bus di Pintu Tol Tembalang-Undip.

Berjalan menuju Jalan Ngesrep kemudian tujuan saya adalah mengisi perut yang lapar karena perjalanan dan ditambah oleh dinginnya Tembalang oleh hujan di pagi hari. Pilihan saya adalah Kedai Bubur Ayam Pak Brewok yang memang sudah terkenal enak sejak jaman kuliah dulu. Kebetulan Lokasinya tidak jauh dari saya turun Bus.


Setelah membeli bubur niat saya berjalan kaki menuju kos seseorang namun hujan semakin deras dan saya urunkan niat. Naik angkot kuning lebih waras, pikir saya. Semarang, terutama Tembalang sangat indah ketika hujan jika tidak bersiaplah untuk berkeringat sepanjang hari. Semarang itu kota yang panas,coy!

Saya menikmati semangkuk bubur ayam pak brewok dengan celana basah. sebenarnya saya sudah mengganti baju basah saya dengan yang kering. Tapi, mengganti celana basah dengan celana kering disembarang tempat bukan ide yang bagus. 

Bertemu kawan lama yang satu frekwuensi sejak kuliah memang memberikan energi yang berlebih. Mendengarkan cerita akan harapan tentang masa depan mereka membuat gairah.

Saya sempat nongkrong bareng dengan kawan-kawan di Sebuah Kedai Kopi dan Teh. Namanya Nandang Wuyung. Menikmati teh hangat ditemani hujan sejak pagi mencairkan pembicaraan kami. Saling berbagi informasi dan mendukung usaha yang sedang dijalani.

Akhirnya saya memutuskan pulang kembali ke Jakarta dengan naik kereta, sebab mendapat informasi di Indramayu Pantura banjir hingga 2 meter. Dan, jalan kendaraan terputus mulai inderamayu-cirebon. Beruntunglah saya mendapatkan tiket kereta. Lebih beruntung lagi bisa ketemu kawan-kawan lama dan mendengarkan cerita mereka.

Jika ke Semarang dan suka foto-foto sila menuju Kuil Sam Poo Kong.

Salam...
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar