Jumat, 28 Maret 2014

Aksi Teatrikal "Cadas Pangeran"

Ada yang menarik dari Festival Prabu Geusan Ulun Sumedang, sebuah aksi teatrikal "Cadas Pangeran" dari anak-anak SMA Negeri Situraja.

Para anak SMA ini dengan muka coreng moreng dan bermuka sedih berjalan beriringan lengkap dengan kostum yang mengambarkan masa penjajahan.

Para pelajar cowok sambil berguling-guling di jalanan yang panas pada siang itu, sepertinya sedang menceritakan penderitaan rakyat Sumedang ketika dipaksa memahat batu "cadas" (keras) dalam proyek Daendels bikin Jalan Raya Pos. Saya kebetulan bisa identifikasi pemeran Daendels dalam aksi teater ini namun tidak menemukan Sang Pangeran Kornels Bupati Sumedang saat itu.

Jalan Raya Pos yang sangat masyur itu menghubungkan Anyer hingga Panarukan dengan panjang jalur kurang lebih 1000 Km itu hanya dibangun dalam waktu satu tahun saja! tentunya banyak rakyat Indonesia yang menjadi korban karena di paksa kerja oleh penjajah.

Pada aat membangu Jalan Raya Pos di Sumedang, ribuan korban berjatuhan sebab harus memahat dan menghancurkan batu keras belum lagi serangan binatang buas pada saat itu. Pangeran Kornels yang marah karena banyak rakyat yang meninggal membuat siasat untuk bertemu dengan "Mas Galak" --sebutan rakyat kepada Daendels karena kebegisanya.

Sebuah aksi ikonik yang dikenang saat ini adalah ketika mas galak memberikan tangan kanannya untuk mengajak salaman Pangeran Kornels kemudian disambut dengan tangan kiri Pangeran Kornels juga tangan kanan menghunus pedang.

Aksi ikonik Pangeran Kornels salaman dengan Daendels diabadikan dengan patung yang berada di Jalan Raya Bandung Cirebon.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar